Program Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa dalam Rangka Mewujudkan Kepedulian Sosial Mahasiswa
Hadiyansyah Anwar
Mahasiswa Departemen Agribisnis
Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680, Indonesia
Latar Belakang
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia tidak terjadi dalam kurun waktu yang singkat. Kasus ini bahkan telah menjadi sebuah hal yang biasa terjadi di negeri ini. Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena terkait dengan permasalahan keterbatasan. Keterbatasan untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerjasama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Saat ini tingkat kemiskinan di Indonesia sebesar 11,96% dari total seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 230 juta jiwa. Sebagian besar penduduk desa merupakan kelompok yang termasuk ke dalam kelompok masyarakat miskin. Hal ini menimbulkan dampak munculnya keinginan setiap warga desa untuk melakukan urbanisasi.
Pada tahun 2025 Indonesia diperkirakan memiliki angkatan kerja dalam jumlah yang banyak. Para peneliti dari LIPI menggambarkan komposisi tenaga kerja Indonesia pada tahun tersebut diibaratkan seperti sebuah kendi karena komposisi pemudanya lebih banyak dibandingkan dengan kelompok masyarakat usia anak-anak dan usia dewasa.
Jika memang benar hal tersebut akan terjadi maka supply tenaga kerja di Indonesia akan sangat melimpah. Hal yang menjadi masalah adalah munculnya persaingan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan apalagi jika persaingan ini melibatkan penduduk desa. Mayoritas penduduk desa selama ini berpandangan bahwa hidup di daerah perkotaan akan lebih menjanjikan kesejahteraan dibandingkan hidup di pedesaan. Kondisi melimpahnya supply tenaga kerja di Indonesia tentu merugikan bagi penduduk desa sebab bagi mereka yang beranggapan hidup di kota akan lebih sejahtera, mereka akan bersaing satu sama lain. Sudah seharusnya ini menjadi concern utama bagi para generasi muda khususnya mahasiswa. Program-program pemberdayaan masyarakat merupkan program yang perlu diusung oleh kalangan mahasiswa, agar masyarakat di pedesaan mampu mengoptimalkan potensi yang ada di setiap daerahnya masing-masing dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang bernilai ekonomi. Lebih jauh lagi nantinya program tersebut diharapkan mampu menyebar luas di kalangan mahasiswa sehingga tercipta kualitas moral yang baik dan kepekaan sosial yang tinggi di kalangan mahasiswa.
Kemiskinan dan Program Pemberdayaan Masyarakat
Dewasa ini kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang paling krusial bagi negara-negara berkembang, salah satunya adalah negara Indonesia. Kemiskinan di Indonesia ini sendiri secara riil tersebar mulai dari wilayah pedesaan hingga di wilayah perkotaan. Kemiskinan di wilayah pedesaan tercermin dari rendahnya kualitas infrastruktur dan tingkat upah tenaga kerja masyarakat, sehingga mengakibatkan minimnya aksesibilitas masyarakat pedesaan terhadap hal-hal penting seperti informasi, kesehatan, dan pendidikan. Sedangkan untuk wilayah perkotaan, kemiskinan terlihat dari tingginya jumlah pengangguran akibat ketidakseimbangan antara jumlah lapangan pekerjaan dan jumlah angkatan kerja yang ada di perkotaan, hal ini dipicu oleh tingginya jumlah populasi masyarakat di perkotaan yang pada umumnya dilatarbelakangi oleh tingkat urbanisasi masyarakat dari pedesaan ke perkotaan. Urbanisasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk dari wilayah pedesaan ke wilayah perkotaan. Terdapat dua faktor umum yang memicu terjadinya urbanisasi, yakni faktor penarik dan faktor pendorong. Faktor penarik antara lain tingkat upah di kota yang lebih tinggi, keamanan di kota lebih terjamin, kebebasan pribadi lebih luas, dan hiburan lebih banyak. Beberapa hal yang termasuk faktor pendorong yaitu kehidupan desa yang cenderung statis, jumlah lapangan kerja yang rendah, dan pendapatan yang rendah.
Data survei penduduk antarsensus (Supas) 1995 (yang dikutip dari Biro Pusat Statistik) memperlihatkan bahwa tingkat urbanisasi di Indonesia pada tahun 1995 adalah 35,91 persen yang berarti bahwa 35,91 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan. Tingkat ini telah meningkat dari sekitar 22,4 persen pada tahun 1980 yang lalu. Sebaliknya proporsi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan menurun dari 77,6 persen pada tahun 1980 menjadi 64,09 persen pada tahun 1995. Dengan menggunakan data perkembangan migran yang sama, diproyeksikan penduduk daerah perkotaan berdasarkan perbedaan laju pertumbuhan penduduk daerah perkotaan dan daerah pedesaan untuk tahun-tahun selanjutnya yang mana menggambarkan terjadinya peningkatan tingkat urbanisasi yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan dari tahun ke tahun.
Dari penjelasan di atas, semestinya suatu desa mampu mengelola sumberdaya yang ada di wilayahnya, baik itu sumber daya alam maupun sumberdaya manusia. Masyarakat desa merupakan kelompok yang boleh dikatakan mengalami perkembangan yang lebih lambat dibandingkan di kota, apalagi di daerah pelosok-pelosok. Perlu ada kelompok yang memegang fungsi pemberdayaan terhadap masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat bukan tidak hanya sebatas kegiatan bantuan yang diberikan terhadap masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat berarti mengelola sumberdaya manusia yang ada sehingga tercipta nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat bersama, perlu diperhatikan pula aspek kemandirian dan keberlanjutannya.
Peran pemberdayaan masyarakat sebenarnya telah dipegang oleh pemerintah di pedesaan itu berada, namun peran tersebut masih dirasa kurang karena masih kentalnya tradisi masyarakat setempat terhadap dan keengganan untuk menerima perkembangan zaman. Sebagai sebuah kelompok yang dinamis, mahasiswa merupakan sosok yang dianggap pas dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. Di mata masyarakat desa mahasiswa merupakan figur seorang figur yang cerdas dan berwawasan luas, sehingga jika ada informasi yang berasal dari kelompok mahasiswa mereka akan lebih mudah untuk menerima dan mempercayainya.
Program pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dapat diterapkan terhadap beberapa bidang kehidupan masyarakat, yaitu:
1. Bidang Pendidikan
Perhatian masyarakat desa terhadap aspek pendidikan khususnya bagi anak-anak mereka sendiri masih relatif rendah. Sebagian besar orangtua beranggapan bahwa anak-anaknya akan lebih baik jika setelah lulus sekolah tingkat dasar mereka membantu orangtuanya untuk bekerja dan menghasilkan uang. Perlu penjelasan tentang pentingnya pendidikan demi keberlangsungan hidup di masa depan. Setidaknya perlu ada stimulus bagi anak-anak di pedesaan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Bidang Ekonomi
Kegiatan perekonomian masyarakat desa di Indonesia sebagian besar berada di bidang pertanian. Kemampuan pemasaran yang mereka terapkan sangatlah minim, sehingga produk-produk yang dihasilkan masih berupa produk primer pertanian. Adanya kelompok UMKM, UKM, Gapoktan, dan KWT merupakan peluang besar dalam meningkatkan nilai jual produk primer yang selama ini mereka hasilkan. Kelompok usaha tersebut memerlukan bimbingan tentang proses pengolahan produk, manajemen keuangan, pembukuan, dan ilmu-ilmu dasar tentang ekonomi sehingga mereka dapat menghasilkan produk yang memniliki nilai tambah. Hal ini juga akan berdampak positif terhadap pendapatan dan sumberdaya manusia yang dapat terberdayakan.
3. Bidang Kesehatan dan Lingkungan
Kondisi geografis termasuk sumberdaya alam yang ada di dalamnya perlu dikelola dengan sebaik mungkin. Pengelolaan sampah, kebersihan rumah, MCK, dll menjadi hal penting yang harus dijaga demi menjaga kesehatan, sebab sampai saat ini masih banyak sekali masyarakat di pelosok-pelosok daerah yang kurang memberikan perhatian terhadap kesehatan terutama kondisi lingkungannya.
Beberapa bidang kehidupan yang dijelaskan diatas hanyalah sebagian kecil peran pemberdayaan masyarakat yang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa. Kepekaan sosial bagi mahasiswa sudah sepatutnya dimiliki dan melekat dalam dirinya. Pemanfaatan media sosial dalam menginformasikan berbagai macam kegiatan pemberdayaan masyarakat mampu memberikan edukasi yang luas kepada semua orang terhadap pentingya peran pemberdyaan masyarakat.
Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di kalangan mahasiswa harus mampu menyebar secara luas dan menyeluruh. Atas berbagai macam kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan maka mahasiswa-mahasiswa akan belajar untuk saling berbagi, menghormati, dan menghargai antar sesama. Hal ini sendiri akan berdampak positif terhadap peningkatan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa. Lebih jauh lagi, peran pemberdayaan masyarakat akan dirasakan langsung oleh masyarakat desa yang menjadi sasaran dalam upaya menciptakan kesejahteraan di lingkungan pedesaan.